KatalogPhone | Informasi Dunia Gadge Smartphone tablet dan Handphone | Katalogphone ~ Informasi Dunia Gadge Smartphone tablet dan Handphone | www.amadsoleh.com

Teknologi

a
a
a

Penyebab Amal Ibadah Kita tidak Diterima


Rasulullah saww bersabda, “Ibadah  yang disertai dengan memakan (makanan) yang haram sama saja seperti (mendirikan) bangunan di atas pasir” (Al-Bihar 103 : 16)
Seorang mukmin sejati bersikap sabar terhadap musibah apa pun yang menimpanya. Ia sabar karena ia percaya akan kebijaksanaan dan rahmat Allah, dan yakin bahwa ia akan mengetahui hikmah dan manfaat dari kesulitannya tersebut: belajar melalui percobaan.
Ia sabar menjalani hidup tanpa melakukan hal-hal yang diharamkan. Ia sabar pada saat-saat sulit, dengan keyakinan bahwa semuanya akan berakh
ir dengan kebahagiaan. Allah menasihatinya untuk mengalahkan musuhnya : ego-nya, musuh utamanya dalam hidup sesuai dengan ajaran Tauhid.
Namun sedikit sekali orang-orang yang imannya kuat yang dapat bertahan tidak hanyut dalam arus kehidupan, ditengah-tengah budaya persaingan, materialistik, dan eksploitatif.
Lingkungan seperti ini mungkin lebih mempertebal iman orang yang telah kuat imannya, namun akan menyebabkan banyak kesulitan dan kebimbangan bagi orang-orang yang lemah imannya.
Kebanyakan kita membutuhkan legitimasi dari orang-orang yang berpikiran sama dengan kita;  perasaan aman tidak hanya ditemukan pada jumlahnya saja, namun juga pada kualitasnya. [100]
MEMAKAN HARTA HARAM
Ada beberapa sebab ibadah tidak diterima Allah. Di antaranya adalah : memakan harta haram. Imam Khomeini qs memasukkan memakan harta haram sebagai salah satu dari 41 dosa-dosa besar. [101]
Mengkonsumsi makanan yang haram dapat menimbulkan bahaya bagi tubuh, dan masyarakat, secara politik dan ekonomi. Bahaya paling besar lantaran makanan haram, dari sisi individu dan sosial, adalah kehancuran dan kemerosotan akhlak.
Al-Qur’an menerangkan, “Dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang batil dan janganlah kamu membawa urusan harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui. (QS Al-Baqarah: 188)
Rasulullah saww bersabda, “Allah melaknat pemberi suap, penerima suap, dan perantara di antara keduanya.”
Imam Ja’far al-Shadiq as berkata, “Memakan (makanan yang) haram memiliki banyak jenis.” Ya, lelaki dan wanita yang berzina, juga pemakan suap, termasuk kategori orang yang memakan (makanan) haram. Imam Ja’far al-Shadiq as melanjutkan, “Adapun suap dalam masalah hukum adalah kekafiran terhadap Allah yang Mahaagung.”
Imam Ja’far al-Shadiq as berkata, “Tidak ada ibadah yang lebih utama daripada menjaga kehormatan perut dan kemaluan.”
Imam al-Sajjad as berkata, “Hak perut Anda adalah bahwa Anda tidak menjadikannya sebagai tempat penampungan makanan haram.”
Imam Ali Zainal Abidin al-Sajjad as jugaberkata, “Tidak ada sesuatu yang lebih Allah cintai setelah pengenalan keberadaan-Nya (ma’rifatullah) daripada menjaga kehormatan perut dan kemaluan.”
Rasulullah saww bersabda, “Ada 3 perkara yang saya takutkan menimpa umat saya, yaitu kesesatan setelah memperoleh petunjuk, fitnah-fitnah yang menyesatkan, serta syahwat perut dan kemaluan.”
Imam Muhammad al-Baqir as berkata, “Semua dosa-dosa adalah berat dan besar; sementara dosa paling besar adalah dosa yang dengannya tumbuh daging dan darah.”
Beliau juga berkata, “Jika seseorang mencari harta haram, maka ibadah haji, umrah, dan silaturahminya tidak akan diterima”
Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Nabi Musa as melihat seseorang yang tengah menangis dan memohon kepada Tuhan. Dia mengangkat kedua tangannya ke arah langit seraya berdoa dengan penuh khusyu’. Kemudian Allah menurunkan wahyu kepada Nabi Musa as, “Meskipun dia berdoa dengan sungguh-sungguh, maka doanya tidak akan pernah terkabul. Karena, di dalam perutnya terdapat barang haram, di atas pundaknya terdapat barang haram, dan di dalam rumahnya terdapat barang haram.”
Seseorang datang menghadap Rasulullah saww seraya berkata, “Saya ingin doa saya terkabul.” Lalu Rasulullah saww bersabda, “Sucikanlah makanan Anda dan janganlah Anda masukkan barang haram kedalam perut Anda. Barangsiapa yang ingin doanya terkabul, maka hendaklah dia mencari makan dan pekerjaan yang halal.”
Dalam sebuah riwayat lainnya disebutkan bahwa meninggalkan segenggam makanan haram saja, di sisi Allah, adalah lebih mulia ketimbang pahala melakukan shalat sunah 2.000 rakaat. Dan menolak 1/6dirham (satuan mata uang) harta haram adalah lebih utama daripada melaksanakan70 ibadah haji yang diterima.
Rasulullah saww bersabda, “Barangsiapa yang penghidupannya dari harta yang haram, maka Allah  tidak  menerima sedekahnya,  tidak  menerima amal memerdekakan budaknya, tidak juga menerima hajjinya dan umrahnya dan Allah mencatatnya amalnya yang banyak dengan  kebatilan dan  tiada tersisa amalnya setelah kematiannya  sehingga  akhirnya ia  digiring ke neraka. Tetapi jika  ia meninggalkan usaha  haramnya itu karena takut kepada Allah,  maka (Allah) masukkan ia ke dalam cinta-Nya dan rahmat-Nya dan diperintahkan kepadanya untuk masuk ke surga” [102]
DURHAKA KEPADA KEDUA ORANGTUA
Faktor lainnya yang menyebabkan ibadahseseorang ditolak adalah durhaka kepada kedua orangtua. Imam Ja’far al-Shadiq as mengatakan, “Barangsiapa yang memandang kedua orang tuanya dengan pandangan kesal atau benci, maka shalatnya (ibadahnya) tidak diterima” [103]
MELAKUKAN GHIBAH
Ghibah juga dapat mengakibatkan ibadah-ibadah kita ditolak Allah ‘Azza wa Jalla. Rasulullah saww bersabda, “Barangsiapa mengumpat (ghibah) seorang muslim lelaki mau pun perempuan (yang tidak zalim) maka tidak diterima shalatnya, dan puasanya selama empat puluh hari empat puluh malam, kecuali orang diumpat memaafkannya” [104]
MERINGAN RINGANKAN SHALAT
Meringan-ringankan atau meremehkan shalat juga termasuk sebab ditolaknya ibadah-ibadah kita. Imam al-Shadiq as mengatakan, “Demi Allah! Bahwasanya ada seorang laki-laki yang melakukan shalat selama lima puluh tahun, tetapi tidak ada satu pun shalatnya yang diterima. Mana ada yang lebih mengerikan dari hal ini?!  Demi Allah!  Sesungguhnya kalian tidak tahu, baik dari tetangga atau sahabat kalian bahwa orang itu tidak diterima shalatnya karena ia meringan-ringankannya” [105]
MINUM KHAMAR
Tentang meminum khamar, Rasulullah saww diriwayatkan bersabda, “Orang yang minum khamar tidak diterima shalatnya selama 40 subuh (hari)” [106]
Dalam riwayat lainnya, Imam Ja’faral-Shadiq as juga berkata, “Tidak diterima shalat peminum khamar selama 40 hari, kecuali ia bertaubat” [107]
TIDAK IKHLAS
Rasulullah saww bersabda, “Jika engkau melakukan amal (ibadah), lakukanlah semata-mata karena Allah dengan ikhlas, karena tidak akan diterima amal (ibadah) dari hamba-hamba-Nya, kecuali yang dilakukan dengan ikhlas” [110]
Laa hawla wa laa quwwata illa billah.
Anda telah membaca artikel tentang Penyebab Amal Ibadah Kita tidak Diterima di blog Online Education and Tranning Jika artikel ini bermanfaat silakan bookmark halaman ini diwebbroswer anda, dengan menekan Ctrl + D pada keyboard anda.

Artikel terbaru :

Terima kasih atas kunjungannya. Semoga bermanfaat